Minggu, 28 Agustus 2011

Cara Membaca Nilai Resistor


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Bagaimana Cara Membaca Nilai Resistor, barangkali bagi orang yang dulunya sempat duduk di bangku SMK / STM hal ini tidak begitu masalah bukan…? tapi sayangnya pada kenyataannya banyak sekali lulusan-lulusan  SMK saat ini , khususnya jurusan Elektro baik itu listrik ataupun Elektronika kurang memahami dalam membaca nilai resistor, hanya segelintir siswa saja yang bisa membaca nilai pada badan resistor.Tentunya kejadian  ini sangatlah memprihatinkan.
Hal ini tentu saja sangat disayangkan, padahal hampir 90% komponen pada perangkat elektronika adalah resistor, maka mengetahui nilai resistor adalah harus jika kita mau serius dalam bidang teknik khususnya Elektro.Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Menurut saya untuk seorang teknisi service mengetahui cara membaca nilai pada resistor adalah wajib.
Resitor dengan 4 gelang:
Lazimnya gelang resistor terdapat 4 gelang kode yang umumnya digunakan untuk presisi rendah dengan toleransi 5%, 10% dan 20%. Gelang pertama dan kedua mewakili angka resistor. Gelang ketiga mengindikasi perkalian (multiplier) berapa ‘nol’ yang ditambahkan. Jika multiplier band adalah emas (gold) atau perak (silver) kemudian desimal digeser ke kiri satu atau dua (dibagi dengan 10 or 100). Gelang toleransi (tolerance band) deviasi dari nilai spesifik, biasanya terdapat jarak dari gelang lain.
Sebagai contoh, untuk resistor dengan nilai 560 ohm, 5% maka gelang warnanya adalah hijau, biru, coklat dan emas. Penjelasan: Hijau dan biru mewakili angka (56); sedangkan coklat adalah pengali (multiplier) (10) dan emas adalah toleransi (5%). Sedemikian sehingga nilainya 56*10 = 560?.
Jika gelang ke tiga diubah ke warna merah, maka pengali (multiplier) akan menjadi 100, sehingga nilainya 56×100 = 5600 ohms = 5.6 k ohms.
Jika gelang pengali (multiplier band) adalah emas atau perak, kemudian desimal poin akan digeser ke kiri satu atau dua tempat (dibagi dengan 10 atau 100).
Sebagai contoh, sebuah resistor dengan gelang hijau, biru, perak dan emas mempunyai nilai 56*0.01 = 0.56?.
Catatan: 20% resistors hanya mempunyai 3 gelang – artinya, gelang toleransi (gelang ke empat tanpa warna).
Resitor dengan 5 gelang:
Resistor dengan gelang seperti ini digunakan untuk rangkaian elektronika dengan presisi tinggi, resistor dengan presisi 2%, 1% atau bertoleransi lebih rendah. Cara membaca gelang mirip dengan sistem sebelumnya (4 gelang); hanya saja ada perbedaan nomor dari angka. Gelang pertama, kedua dan ketiga mewakili nilai angka, gelang ke empat adalah pengali (multiplier) dan gelang ke lima adalah toleransi.
Berikut adalah standar tabel kode warna resistor:















Warna Gelang ke-1 Gelang ke-2 Gelang ke-3 * Pengali Toleransi Koefisien Suhu Fail Rate
Hitam 0 0 0 ×100


Coklat 1 1 1 ×101 ±1% (F) 100 ppm/K 1%
Merah 2 2 2 ×102 ±2% (G) 50 ppm/K 0.1%
Jingga 3 3 3 ×103
15 ppm/K 0.01%
Kuning 4 4 4 ×104
25 ppm/K 0.001%
Hijau 5 5 5 ×105 ±0.5% (D)

Biru 6 6 6 ×106 ±0.25%(C)

Ungu 7 7 7 ×107 ±0.1% (B)

Abu-abu 8 8 8 ×108 ±0.05% (A)

Putih 9 9 9 ×109


Emas


×0.1 ±5% (J)

Perak


×0.01 ±10% (K)

Tanpa Warna



±20% (M)

* Gelang ke-3 hanya untuk 5-band resistors
Beberapa resistor mempunyai penambahan gelang – sangat jarang ditemui – indikasi reliabilitas atau koefisien suhu (temperature coefficient).
Pada gelang reliability band, spesifikasi failure rate per 1000 jam (dengan asumsi bahwa beban penuh diberikan pada resistor). Maka temperature coefficient dapat juga ditandai pada resistors 1% resistor (contoh +/-100 ppm akan berubah temperatur 50 derajat Celcius yang menyebabkan berubah nilai resistor sebesar 1%).
Pengkodean seperti ini mungkin membingungkan tetapi bagi yang hobi elektronika atau praktisi akan lebih mudah tanpa harus mengingat kode warna gelang resistor.
Cara yang paling gampang bagi yang awam cukup dengan mengukur resistor dengan multimeter digital berkalibrasi (akurat); biasa dipakai di industri PCBA, maka nilai angka akan muncul di layar monitor.
Contoh:
Resistor dengan 4 gelang:
Hijau, Biru, Merah, toleransi Perak: 56*100 = 5.6 kohms, dengan tol 10%
Coklat, Hitam, Jingga, Emas : 10*1000 = 10000 ohms (or 10K ohms), dengan tol 5%
Merah, Merah, Coklat, Perak : 22*10 = 220 ohms (220 ohms), dengan tol 10%
Resistor dengan 5 gelang:
Biru, Coklat, Putih, Coklat, Merah: 619*10 = 6190 ohms (6.19K ohms), dengan tol 2%
Merah, Merah, Coklat, Hitam, Coklat: 221*1 = 221 ohms, dengan tol 1%
Coklat, Hitam, Hitam, Merah, Coklat: 100*100 = 10000 ohms (10.0K), dengan tol 1%
Biar gampang mengingat kode warna, cukup hafalkan “Hi-Co-Me-Ji-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu”
Demikian apa yang bisa saya sharing, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar